ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder) adalah sebuah gangguan perilaku dengan simpton konsentrasi kurang, hiperaktif, dan impulsif yang umumnya terjadi pada usia dini. Orang tua sering memfokuskan terapi anak ADHD pada pusat rehabilitasi anak, padahal keterlibatan orang tua dalam proses terapi anak dapat mendukung keberhasilan terapi tersebut. Penelitian ini memberikan alternatif terapi anak ADHD dengan modifikasi perilaku Time out, yaitu memberikan waktu untuk anak merenungkan kesalahannya dengan terapis utamanya adalah orang tua. Tujuan penelitian adalah : (a) memaparkan efektivitas time out dalam penanganan perilaku anak ADHD; dan (b) memaparkan faktor pendukung keberhasilan aplikasi time out pada anak ADHD. Subjek penelitian ini adalah 2 orang anak yang dipilih menggunakan purpossive sampling yaitu dengan ciri positif terdiagnosa ADHD, berusia 3- 10 tahun, dan mengikuti terapi. Metode pengumpulan data adalah observasi dengan menggunakan lembar behavioral checklist dan open ended. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan kasus tunggal dengan desain baseline majemuk dan menggunakan grafik yang dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan time out efektif dalam penanganan perilaku anak ADHD yang tampak dari penurunan frekuensi kemunculan target perilaku secara bertahap dan respon anak. Faktor keberhasilan time out adalah : (a) perbedaan usia yang menyebabkan perbedaan tahap perkembangan mencakup perkembangan kognitif, moral, dan pemrosesan informasi; (b) peran ibu yang konsisten; dan (c) pelaksanaan prosedur time out yang benar khususnya pemberian reward yang bertahap. Kesimpulan penelitian adalah: (a) time out adalah metode efektif dalam penanganan perilaku anak ADHD; dan (b) faktor yang mempengaruhi keberhasilan time out adalah perbedaan usia anak, peran ibu yang konsisten, dan pelaksanaan prosedur yang benar khsusunya pemberian reward yang bertahap.
16 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar