05 Oktober 2009

Atlantis Benua Yang Hilang

Atlantis Benua yang Hilang


Menurut Kisah dari Plato,disitulah letak dari Benua Atlantis

ATLANTIS

Legenda yang berkisah tentang "Atlantis", pertama kali ditemui dalam karangan filsafat Yunani kuno: Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias dan Timaeus. Pada buku Timaeus, Plato berkisah: Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut. negara besar yang mempunyai peradaban tinggi itupun lenyap dalam semalam. Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan oleh adik sepupu Critias. Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates , tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog.Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon ( 639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam dialog, secara garis besar seperti berikut ini:


Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya: istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas,cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat,tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.
Atlantis digambarkan sebagai peradaban dengan tingkat kemajuan teknologi yang tinggi. Konon,Pesawat Terbang,Pendingin ruangan,batu baterai,dll telah ada pada masa itu,,Menurut perhitungan versi Plato, waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.

Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benarnyata, maka sejak 12.000 tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia.

lokasi menurut para ahli,,yaitu disekitar samudera pasifik...



LEMURIAN

SELAIN Atlantis, ternyata masih ada peradaban serupa yang diduga
mengalami nasib yang sama dengan Atlantis. Lemuria atau Mu merupakan
peradaban kuno yg muncul terlebih dahulu sebelum peradaban Atlantis.
Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria disekitar periode
75.000 SM – 11.000 SM. Jika dilihat dari periode itu, Bangsa Atlantis
dan Lemuria seharusnya pernah hidup bersama selama ribuan tahun
lamanya. Gagasan Benua Lemuria terlebih dahulu eksis dibanding
peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat diperoleh penjelasannya dari
sebuah karya Augustus Le Plongeon (1826-1908),seorang peneliti dan
penulis pada abad ke -19 yang mengadakan penelitian terhadap situs2
purbakala peninggalan Bangsa Maya di Yucatan.



Informasi tersebut diperoleh setelah keberhasilannya menterjemahkan
beberapa lembaran catatan kuno peninggalan Bangsa Maya. Dari hasil
terjemahan,diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa
Bangsa Lemuria memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang
mereka (Atlantis). Namun dikatakan juga,bahwa mereka pernah hidup dalam
periode waktu yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan
air bah dasyat meluluh lantahkan dan menenggelamkan kedua peradaban
maju masa silam tersebut.

Hingga saat ini,letak dari Benua Lemuria pada masa silam masih menjadi
sebuah kontroversi,namun berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa
teori yang dikemukakan oleh para peneliti,kemungkinan besar peradaban
tersebut berlokasi di Samudera Pasifik (disekitar Indonesia sekarang).
Banyak arkeolog mempercayai bahwa Easter Island atau Pulau Paskah yang
misterius itu merupakan bagian dari Benua Lemuria. Hal ini jika
dipandang dari ratusan patung batu kolosal yang mengitari pulau dan
beberapa catatan kuno yang terukir pada beberapa artifak yang mengacu
pada bekas-bekas peninggalan peradaban maju pada masa silam.



Mitologi turun temurun para suku Maori dan Samoa yang menetap di
pulau-pulau disekitar Samudera Pasifik juga menyebutkan bahwa dahlulu
kala pernah ada sebuah daratan besar besar di Pasifik yang yang hancur
diterjang oleh gelombang pasang air laut dasyat (tsunami),namun
sebelumnya bangsa mereka telah hancur terlebih dahulu akibat
peperangan. Keadaan Lemuria sendiri digambarkan sangat mirip dengan
peradaban Atlantis,memiliki tanah yang subur,masyarakat yang makmur dan
penguasaan terhadap beberapa cabang ilmu pengetahuan yang mendalam.
faktor-faktor tersebut tentunya menjadi sebuah landasan pokok bagi
Bangsa Lemuria untuk berkembang pesat menjadi sebuah peradaban yang
maju dan memiliki banyak ahli atau ilmuwan yang dapat menciptakan suatu
trobosan baru dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi mereka. Seperti
banyak dikemukakan oleh beberapa pakar spiritual dan arkeologi ,bahwa
bangsa Lemurian dan Atlantean menggunakan crystal secara intensif dalam
kehidupan mereka.







Edgar Cayce,Seorang spiritualis Amerika melalui ilmu cenayangnya
berkali-kali mengungkapkan hal yang sama. Kuil-kuil Lemuria dan
Atlantis menempatkan sebuah kristal generator raksasa yang dikelilingi
kristal-kristal lain, baik sebagai sumber tenaga maupun guna berbagai
penyembuhan. Banyak info mengenai Atlantis dan lemurian diperoleh
dengan men-channel kristal-kristal 'old soul' yang pernah digunakan
pada kedua jaman ini. Beberapa monumen batu misterius berhasil
ditemukan di bawah perairan Yonaguni,Jepang. Mungkinkah monumen-monumen
itu merupakan sisa-sisa dari peradaban Lemuria?

Namun, berbeda dengan bangsa Atlantis yang lebih mengandalkan
fisik,teknologi dan gemar berperang, bangsa Lemuria justru dipercaya
sebagai manusia-manusia dengan tingkat evolusi dan spiritual yang
tinggi, sangat damai dan bermoral. Menurut Edgar Cayce,munculnya
Atlantis sebagai suatu peradaban super power pada saat itu (kalau
sekarang mirip Amerika Serikat begitulah) membuat mereka sangat ingin
menaklukkan bangsa-bangsa di dunia,diantaranya Yunani dan Lemuria yang
dipandang oleh para Atlantean sebagai peradaban yang kuat.



Berbekal peralatan perang yang canggih serta strategi perang yang
baik,invansi Atlantis ke Lemuria berjalan seperti yang diharapkan.
Karena sifat dari Lemurian yang menjunjung tinggi konsep
perdamaian,mereka tidak dibekali dengan teknologi perang secanggih
bangsa Atlantean, sehingga dalam sekejap,Lemuria pun jatuh ke tangan
Atlantis. Para Lemurian yang berada dalam kondisi terdesak,ahirnya
banyak meninggalkan bumi untuk mencari tempat tinggal baru di planet
lain yang memiliki karakteristik mirip bumi,mungkin keberadaan mereka
saat ini belum kita ketahui (ada yang mengatakan saat ini mereka
tinggal di Planet Erra/Terra digugus bintang Pleiades).

Mungkin kisah para Lemurian yang meninggalkan bumi untuk menetap di
planet lain ini sedikit tidak masuk akal,tapi perlu kita ketahui bahwa
teknologi mereka pada saat itu sudah sangat maju,penguasaan teknologi
penjelajahan luar angkasa mungkin telah dapat mereka realisasikan di
jauh-jauh hari.Tentunya penguasaan teknologi yang sama pada era
peradaban kita ini, belum bisa disandingkan dengan kemajuan teknologi
yang mereka ciptakan. Dari sekelumit kisah yang diuraikan, dapat
ditarik kesimpulan bahwa para Lemurian tidak musnah oleh bencana gempa
bumi dan air bah seperti yang dialami oleh para Atlantean,namun karena
peranglah yang membuat sebagain dari mereka berguguran.



Sementara semenjak kekalahannya oleh bangsa Atlantis,otomatis wilayah
Lemuria dikuasai oleh para Atlantean, sampai saat ahirnya daratan itu
diterpa oleh bencana yang sangat dasyat yang kemudian menenggelamkannya
bersama beberapa daratan lainnya,termasuk diantaranya Atlantis itu
sendiri.


Cerita tentang Atlantis :



Diambil dari Critias dan Timaeus (Plato)


“Pada pusat pulau Atlantis terdapat sebuah lapangan, yang dikatakan
sebagai lapangan yang paling indah dan paling subur dari semua lapangan
yang ada. Dekat pusat lapangan ini terdapat sebuah bukit kecil.
Disekelilingnya terdapat dua lingkaran daratan dan tiga lingkaran laut
seperti roda2 pedati. Di pusat bukit kecil itu terdapat tempat pemujaan
untuk Poseidon dan Cleito yang dilingkungi tembok keemasan dan dilarang
untuk umum. Disitu juga terdapat candi untuk Poseidon yang
keseluruhannya dilapisi dengan perak, kecuali arcanya yang terbuat dari
emas.



“Dua sumber air, yang panas dan yang dingin, memberikan persediaan air
secarat tak terbatas dan disana terdapat tempat mandi tertutup untuk
raja-raja dan orang biasa, untuk wanita dan untuk kuda. Di lingkaran
daratan yang paling luar terdapat tempat pembuatan dan perbaikan kapal
serta pelabuhan2 yang dilingkungi oleh tembok yang penuh dengan rumah2
diatasnya. Dari daerah yang padat ini terdengar secara terus-menerus
teriakan dan suara sepanjang siang dan malam hari. Di sebelah sana lagi
terdapat tanah lapang, tempat orang memperoleh semua bahan yang berbau
harum, yang sekarang bisa dihasilkan bumi, baik yang terbuat dari akar
tanaman, pohon, bunga2an atau buah2an. Kesemuanya itu oleh pulau yang
keramat yang terletak nun jauh di bawah sinar sang surya, diolah
menjadi bentuk yang indah dan dalam jumlah yang tiada habisnya…



cerita ttg lemuria



Atlantis bukanlah satu2nya tanah legenda yang lenyap di bawah lautan.
Terdapat kisah dua benua yang hilang seluruhnya tanpa bekas, masing2
jauh lebih besar dari Atlantis dan masing2 pada suatu saat pernah
disebut sebagai tempat kelahiran umat manusia.



Nama kedua "Taman Eden" itu adalah Mu dan Lemuria. Mu konon terletak di
Lautan Pasifik dengan luas 2 kali lipat Australia. Lemuria menurut
legenda pernah menempati bagian terbesar dari Samudra Hindia dan
menghubungkan Afrika dengan Malaysia.



Teori tentang Mu dikemukakan oleh Kolonel James Churchward pada tahun
1870, yang menyatakan bahwa saat ia dinas pada satuan tentara Bengal
Lancers di India (yang pada waktu itu masih dijajah Inggris) ia
diberitahu tentang benua yang hilang oleh padri2 Hindu. Kepadanya
ditunjukkan beberapa prasasti batu yang telah hilang ketika itu. Ia
juga diajari memahami bahasa yang dilupakan orang, bahasa
Naacal.Churchward juga berkata ia juga telah menemukan prasasti batu
yang identik dengan prasasti tersebut di atas. Menurut prasasti itu Mu
telah lenyap ke dalam laut karena sebuah musibah alam 12.000 tahun yang
lalu, mengakibatkan kematian 64.000.000 rakyatnya. Legenda tentang Mu
ditanggapi dengan serius pada waktu itu.



Sebuah cerita yang lebih masuk akal adalah cerita tentang Lemuria. Nama
itu diciptakan oleh ahli zoologi Inggris abad ke-19, Prof. Philip
Sclater. Nama itu berasal dari Lemur, binatang sejenis kera tapi
bermuka seperti luwak dan berambut tebal. Binatang ini mencari mangsa
pada malam hari dan terutama terdapat di Madagaskar. Terdapatnya fosil
Lemur dan fosil binatang2 lainnya, baik yang ada di Afrika maupun di
Malaysia itulah yang menyebabkan Sclater mempercayai legenda tentang
adanya benua yang hilang di Samudra Hindia. Diantara banyak pendukung
teori ini terdapat ahli biologi terkenal, Ernst Hackel dan ahli teori
evolusi Thomas Huxley.



Ada lagi sebuah legenda tentang Lyonesse. Tapi legenda ini tidak
seberapa ganjil seperti dua legenda sebelumnya. Lyonesse adalah tanah
yang letaknya berhadapan dengan pantai Barat Daya Inggris. Katanya
tanah tersebut pernah dikunjungi Raja Arthur dan para ksatrianya.
William of Worcester pencatat sejarah pada abad ke-15 menemukan naskah2
biara yang mengatakan bahwa "Seratus empat puluh gereja paroki pada
masa itu terbenam di bawah air yang terletak antara Cornwall dan pulau2
Scilly"

Katanya tanah itu telah terbenam ke dalam laut dalam waktu satu hari.
Hukuman yang keras ini, demikian menurut hikayat, dijatuhkan oleh
penyihir Merlin untuk menghukum Mordred, seorang ksatria Raja Arthur
yang berkhianat termasuk para pengikutnya yang bermaksud mengadakan
pemberontakan.


Source : The World's Greatest Mysteries

Atlantis dan Nabi Khidir (Atau Khaidir)

Legenda Fountain of Youth yang sempat lama terkubur seakan bangkit
kembali setelah pesulap Amerika David Copperfield mengklaim telah
membeli sumur berisi air yang bisa memperpanjang umur atau awet muda
itu seharga 50 juta dollar. Sebab selama ini kolam tersebut sudah lama
diburu para petualang keberadaan lokasinya, tapi tak seorangpun
berhasil. Namun benarkah David Copperfield telah memilikinya?

Sebagaimana diketahui Fountain of Youth sudah dikenal sejak
berabad-abad tapi masih merupakan sebuah misteri besar. Apakah benar
kolam itu ada? Dimanakah kolam itu berada? Sebab sumber air ini
dipercaya bisa membuat manusia atau hewan berumur panjang atau awet
muda. Sampai-sampai informasi Sumur ajaib itu sampai di telinga
Alexander The Great atau Zulkarnain. Ia merasa penasaran hingga
memutuskan untuk pergi bersama sahabatnya Al Khidr atau Khidir. Dalam
perjalanan itu ia ditemani juru masak bernama Andreas dalam versi Syria
atau Idris dalam versi Arab. Tapi ada teori lain menyebutkan ia
ditemani oleh seseorang misterius yang bernama Al-Khidr atau Nabi
Khidir. Khidir sendiri berarti “hidup abadi” atau floridus(Florida?)
dalam bahasa latin.

Menurut Nabi Khidir, lokasi Sumur Kehidupan itu ada di sebuah pulau di benua Atlantis.

"Di dalam lautan Kegelapan, terdapat banyak daratan-daratan. Sebagian
di antaranya berpenghuni, sebagian lagi tidak,” ujar Khidir. Sebagaimana
dijelaskan Khidir, terdapat dua pulau di Amazon. Pada satu pulau di
Amazon yang penduduknya hanya laki-laki, tanpa ada seorangpun wanita.
Setiap tahun para pria itu menyeberangi kedua pulau dengan
perahu-perahu mereka di musim semi untuk mencari perempuan sebagai
pasangan hidup mereka. Mereka akan tinggal di sana selama lebih kurang
satu tahun. Setelah itu baru mereka kembali ke pulau. Hal itu sudah
merupakan tradisi sejak turun-temurun.

Sesaat setelah menikah seorang ratu Amazon di Andalusia, Zulkarnain
melanjutkan ekpedisinya untuk mencari Sumur Kehidupan. Tujuannya adalah
ia ingin memperpanjang usianya. Secara tak sengaja Khidir menemukan
Sumur Kehidupan ketika melihat seekor ikan kering yang terendam dalam
sebuah sumur tiba-tiba hidup kembali dan berenang kesana kemari. Ia
takjub melihat kejadian itu dan memutuskan untuk mandi di dalam sumur
tersebut, lalu kembali menemui Zulkarnain dan menceritakan
pengalamannya. Keduanya segera menuju ke sumur ajaib tersebut. Tapi,
sumur itu sudah tak ada lagi di tempatnya. Hingga akhir hayatnya,
Zulkarnain tak pernah mendapatkan sumur buruannya. Sementara Khidir
tetap abadi hingga saat ini.

Kisah Zulkarnain, Khidir dan Sumur Kehidupan ini sangat populer di
dunia Arab dan Spanyol. Yang menarik, orang-orang yang tinggal di
sekitar Sumur Kehidupan tampak berbeda dengan orang-orang normal.
Mereke bertubuh tinggi besar seperti raksasa. Ponce de Leon, salah
seorang petualang menyebutkan bahwa orang-orang di Bahama ketika itu
bertubuh besar dan memiliki ekor, dengan kepala anjing atau berkepala
ular.

Rekan seperjalanan Columbus, Amerigo Vespucci pada tahun 1499 menemukan
jejak raksasa di Isla de los Gigantes, Curacao. Makhluk Raksasa
dihubung-hubungkan dengan penemuan mutiara yang berlimpah ruah di
lokasi itu. Ditemukannya tulang-belulang raksasa kemudian diselidiki
oleh petualang berkebangsaan Arab, Elias ibn Hanna al-Mawsili, di dalam
gua Santa Elena, Ekuador. Tapi hingga kini, misteri manusia misterius
itu masih sebuah tanda tanya besar hingga saat ini.

Penulis Pietro Martire Vermigli (Peter Martyr) kelahiran Itali kemudian
menceritakan tentang air tersebut dalam suratnya kepada Paus pada tahun
1513. Juga disebutkan tentang banyak orang-orang yang memburu air
tersebut dan menyebabkan migrasi besar-besaran ke Bahama. Pietro
sendiri mengaku tidak percaya dengan kisah air tersebut.

Dalam sejarah modern tercatat nama Juan Ponce de León sebagai penemu
Fountain of Youth ketika ia berkelana ke Florida pada tahun 1513. Ia
sendiri mendengar tentang kolam air itu dari penduduk pribumi Puerto
Rico ketika ia berada di sana. Ia bersama timnya berlayar menuju
Florida. Tapi, menurut para ahli lokasi yang dipilih Juan Ponce salah.
Sebab kolam Fountain of Youth tidak berada di salah satu kota di
Amerika tersebut. Meskipun begitu, ia dianggap sebagai orang Eropa
pertama yang menginjakkan kaki pertama di benua Amerika, sebelum
Kristofer Kolumbus. Ia juga diyakini sebagai orang yang memberi nama
kota Florida.

Catatan lain muncul dari buku harian Hernando D'Escalante Fontaneda
pada tahun 1575. Selama 17 tahun Fontaneda hidup bersama suku Indian
setelah kapalnya karam di Florida. Dalam catatan hariannya Fontaneda
menuliskan tentang air yang menyembuhkan dari sebuah sungai yang hilang
yang dinamainya dengan “Jordan”. Menurutnya, ia meragukan tentang misi
de Leon yang mencari legenda kolam itu ketika ia berada di Florida.

Hingga kini legenda of Fountain of Youth masih simpang siur. Apakah ia
berada di Bahama atau Florida? Jika menyimak versi penulis Lucas
Cranach Fountain of Youth berada di Florida. Dalam bukunya, ia
menyebutkan tentang khasiat air kolam tersebut yang mampu membuat
seseorang awet muda atau panjang umur jika meminumnya.

Dalam Injil khasiat air itu disebut-sebut digunakan Isa Almasih ketika
menyembuhkan seseorang yang sakit. Kolam itu diberi nama Bethesda yang
terletak di Jerusalem. Kemudian kisah itu berlanjut hingga pada masa
Alexander Yang Agung. Disebutkan bahwa Alexander dan para pengikutnya
menjelajahi daratan yang masih sepi dan gelap untuk mencari kolam ajaib
tersebut. Suku Indian Arawaks dan penduduk asli Bimini atau Bahama
menyebutkan cerita tentang mata air yang mampu menyembuhkan yang
berhubungan dengan "Beemeenee" yang bermakna sebuah daratan kemakmuran
atau kejayaan. Lokasinya ke arah utara, kemungkinan besar berada di
Bahama. Kisah Bimini itu kemudian didengar oleh orang-orang Spanyol
dari suku Arawaks yang bermukim di Spanyol, Kuba dan Puerto Riko.

Beberapa peta dari abad pertengahan menandai sebuah pulau di Atlantik
dengan julukan "The Island of Jove” atau kepulauan Jove dengan
keterangan tambahan: “di sini tak ada orang yang mati”.

Fountain of Youth masih menyimpan rahasia besar untuk dipecahkan.
Dimanakah ia sebenarnya ia berada? Apakah ia memang sebuah fakta?
Apakah benar ia berhubungan dengan legenda Khidir yang hidup hingga
kini? Dunia masih terus memecahkan misteri itu.

Pendapat Dashin, seorang Senior Akutansi


"Soal keterlibatan Nabi

Khidir dengan air telaga awet muda bisa saja terjadi. Dikarenakan sya pernah mendengar cerita bahwa nabi Khidir ditidurkan oleh Allah dengan waktu yang lam sehingga ketika beliau bangun kudanya sudah menjadi tulang belulang dan peralatannyapun seperti barang2 yang sudah ditinggal lama sekali.

Dan negara2 misterius seperti Atlantis dan Lemuria ada 2 lagi yaitu
1. Negeri Rama, digambarkan keadaanya di naskah Mahabrata yang asli dimana negeri Rama dihancur leburkan oleh senjata super milik negara Atlantis. Dimana bukti2nya adalah sisa2 radioaktif dan mayat yang berserakan di kota2 kuno India. Juga benteng2 batu yang telah meleleh dan menjadi satu diakibatkan oleh panas yang teramat sangat.
Artikel tentang hal2 ini
Terdapat sebuah tempat di Distrik Rajasthan (India, wilayah yang berbatasan dengan Pakistan), 10 mil sebelah barat ibukota Jodhpur, yang permukaan tanahnya mengandung radioaktif seluas 3 mil persegi. Pancaran radioaktif itu demikian kuat sehingga area tersebut dinyatakan berbahaya.
Pada awalnya, di area tersebut tengah dibangun perumahan ketika kemudian berbagai kasus kecelakaan muncul, meliputi kelahiran bayi cacat sampai yang terkena kanker pada orang-orang yang bekerja atau berada di sana. Para ahli (terdiri dari lima orang, dipimpin oleh Lee Hundlay sebagai foreman projek) lalu diturunkan ke area tersebut untuk melakukan penelitian hingga menemukan bahwa ternyata terdapat pancaran radioktif yang sangat tinggi. Lebih lanjut, para ahli juga menemukan situs kota kuno di lokasi tersebut dan bukti-bukti telah terjadi ledakan atom yang terjadi antara 8.000 - 12.000 tahun yang lalu, menghancurkan gedung-gedung dan menewaskan kira-kira setengah juta penduduknya.
Salah seorang ahli membandingkan ledakan atom di sana dengan peristiwa yang serupa di Jepang (Hiroshima dan Nagasaki) pada akhir perang dunia ke-2. Kisari Mohan Ganguli, seorang ahli sejarah India mengungkapkan bahwa sebenarnya detil kejadian dan akibat ledakan (pada makhluk hidup dan bangunan) sewaktu peledakan bom atom di Jepang itu mirip dengan yang digambarkan pada salah satu cerita kuno India, yaitu pada bab Drona Pavra dari Kitab Mahabharata. Seolah-olah masyarakat India kuno dahulu sudah tak asing dengan perihal bom atom atau nuklir.
Francis Taylor, seorang arkeolog dari tim peneliti mengemukakan bahwa terdapat beberapa coretan-coretan tulisan pada beberapa reruntuhan bangunan kuno (kuil) di sana yang setelah dicoba untuk diterjemahkan, seperti berisi doa dari penduduknya agar selamat dari suatu cahaya sangat besar yang datang melingkupi kotanya.
Adanya radiasi pada bekas kota kuno di India ini menambah bukti tentang pernah terjadinya bencana ledakan atom ribuan tahun yang lalu, sebelum generasi manusia sekarang berhasil menemukan atom.
Proses pembangunan perumahannya kemudian dihentikan seusai para ahli yang tergabung dalam tim peneliti menyampaikan hasil penelitiannya, dan pemerintah India sendiri kini telah menutup area tersebut.

2. Negara Osiris di Afrika, yang merupakan peradaban awal kerajaan2 Mesir."

Bukti-bukti Arkeologi



*Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera
Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca
yang terang, tembus pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam
dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang
menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar! Beberapa penyelam
secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah jalan
besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan
besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan
poligon, besar kecilnya batu dan ketebalan tidak sama, namun
penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan
jalan posnya kerajaan Atlantis?



*Awal tahun '70-an, sekelompok peneliti telah tiba di sekitar kepulauan
Yasuel, Samudera Atlantik. Mereka telah mengambil inti karang dengan
mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah,
tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada 12.000 tahun silam.
Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu
mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun, apakah di sini tempat
tenggelamnya kerajaan Atlantis?



*Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8
lembar foto yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno
mahakarya manusia! Apakah ini dibangun oleh orang Atlantis?



*Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang
sangat canggih menemukan piramida di dasar laut "segitiga maut" laut
Bermuda. Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih
200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100
meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida
terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan
mengalir di dasar lubang. Piramida besar ini, apakah dibangun oleh
orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir,
apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua
Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal
dari kerajaan Atlantis?



*Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah
areal laut "segitiga maut". Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua,
ada dataran, jalan besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah
beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil,bantaran sungai dll.
Mereka berdua mengatakan: "Mutlak percaya, yang kami temukan adalah
Benua Atlantik! Sama persis seperti yang dilukiskan Plato!" Benarkah
itu? Yang disayangkan, piramida dasar laut segitiga Bermuda, berhasil
diselidiki dari atas permukaan laut dengan menggunakan instrumen
canggih, hingga kini belum ada seorang pun ilmuwan dapat memastikan
apakah sebuah bangunan yang benar-benar dibangun oleh tenaga manusia,
sebab mungkin saja sebuah puncak gunung bawah air yang berbentuk limas.
Foto peninggalan bangunan kuno di dasar laut yang diambil tim ekspedisi
Rusia, juga tidak dapat membuktikan di sana adalah bekas tempat
kerajaan Atlantis. Setelah itu ada tim ekspedisi menyelam ke dasar
samudera jalan batu di dasar lautan Atlantik Pulau Bimini, mengambil
sampel "jalan batu" dan dilakukan penelitian laboratorium serta
dianalisa. Hasilnya menunjukkan, bahwa jalan batu ini umurnya belum
mencapai 10.000 tahun. Jika jalan ini dibuat oleh bangsa kerajaan
Atlantis, setidak-tidaknya tidak kurang dari 10.000 tahun. Mengenai
foto yang ditunjukkan kedua kelasi Norwegia itu, hingga kini pun tidak
dapat membuktikan apa-apa. Satu-satunya kesimpulan tepat yang dapat
diperoleh adalah benar ada sebuah daratan yang karam di dasar laut
Atlantik. Jika memang benar di atas laut Atlantik pernah ada kerajaan
Atlantis, dan kerajaan Atlantis memang benar tenggelam di dasar laut
Atlantik, maka di dasar laut Atlantik pasti dapat ditemukan
bekas-bekasnya. Hingga saat ini, kerajaan Atlantis tetap merupakan
sebuah misteri sepanjang masa.





Pernah sekitar thn 2003 lalu, nonton acara di Metro TV yang judulnya
Ultimate 10,pada saat itu membahas 10 Tempat Paling Misterius di
Dunia,dan ternyata Atlantis duduk pada urutan pertama diatas Misteri
Segitiga Bermuda dan Danau Loch.Dari situ aq baru tahu,klo Atlantis
memang Tempat Misterius nomor satu yang membuat orang-orang di dunia
penasaran setengah mati.Pada saat penayangan Atlantis,diputar sebuah
film dokumenter mengenai pelacakan benua yang hilang tersebut oleh para
tim arkeolog.Dan benar,dari apa yang aq saksikan didasar laut perairan
dangkal Karibia ditemukan semacam jalan setapak yang sangat panjang
dengan struktur yang sangat modern.Selain itu,diperairan tsb juga
ditemukan semacam bekas-bekas bangunan yang telah hancur.

Tidak hanya Anda yang penasaran dengan keberadaan Atlantis. Para
ilmuwan masih berusaha membuktikan keberadaan Atlantis dengan berbagai
cara. Penelitian terhadap reruntuhan di dasar lautan karena gempa bumi
mendukung bukti-bukti keberadaan kota yang hilang itu.



Keberadaan Atlantis yang dituliskan Plato lebih dari 2.300 tahun lalu
menjadi dasar para ilmuwan untuk mencari jejaknya. "Di sanalah terjadi
gempa bumi yang dahsyat dan banjir bandang. Dalam sehari semalam yang
memilukan... Pulau Atlantis hilang ditelan samudra," tulis Plato. Tapi
sampai sekarang keberadaannya masih misterius. Apakah Atlantis
benar-benar ada? Jika memang ada, di manakah letaknya dan kapan kota
tersebut hilang?



Bukti Geologi

Dalam sebuah makalah Geologi, Marc Andre Gutscher, dari European
Institute for Marine Studies di Plauzane mengungkapkan ciri-ciri
mendetail suatu daerah yang diperkirakan menjadi letaknya. Yaitu,
bagian Pulau Spartel yang tenggelam di sebelah barat Selat Gibraltar.



Bagian puncaknya terletak pada jarak sekitar 60 meter di bawah
permukaan Teluk Cadiz yang tenggelam karena gelombang pasang di akhir
jaman es. Saat itu salju meleleh sehingga menyebabkan permukaan laut
naik.



Bukti geologi menunjukkan bahwa gempa yang sangat besar dan tsunami
menghantam daerah ini sekitar 12 ribu tahun yang lalu. Cocok dengan
hebatnya kerusakan dan waktu kejadian yang digambarkan dalam tulisan
Plato.



Gutscher telah menyurvai pulau ini secara mendetail, menggunakan
gelombang suara yang dipantulkan ke dasar lautan untuk memetakan bentuk
permukaannya. Kemudian, hasilnya dicocokkan dengan informasi yang
diperoleh dari para pemburu Atlantis.



Awalnya, kesimpulannya mengecewakan. Saat hilang, Plato menggambarkan
bahwa laut di sekitar pantai cukup dalam. Sedangkan berdasarkan
pengukuran kedalaman laut saja, Gutscher memperkirakan pulau tersebut
mungkin terkikis sedikit demi sedikit oleh gelombang menjadi pulau
karang berdiameter 500 meter.



Dari ukuran, terlalu kecil dan mustahil bagi sebuah kota yang luara
biasa. Tapi, bentuknya indah. Gutscher mengatakan pulau tersebut
mungkin tenggelam jauh sesudahnya karena aktivitas gempa bumi.



Lapisan tanah, pasir, dan lumpur yang bercampur menjadi longsoran di
bawah air menunjukkan terjadinya delapan gempa di area ini sejak
tenggelamnya Atlantis. Setiap gempa menyebabkan turunnya permukaan
dasar laut hingga beberapa meter. Jadi 12 ribu tahun yang lalu, Spartel
mungkin 40 meter lebih tinggi daripada yang diperkirakan dan luasnya
antara lima hingga dua kilometer.



Mungkin ditemukan?


"Ini akan menjadi bahan diskusi yang menarik," kata Jacques Collina
Girard, seorang geolog dari University of the Mediterranean di
Alix-en-Provence yang mengusulkan Spartel sebagai kandidat Atlantis
beberapa tahun yang lalu.



"Belum tentu pulau tersebut didiami penduduk," kata Gutscher. Pada
konferensi para peneliti Atlantis di Yunani bulan ini, ia menjadi yakin
bahwa kota luar biasa yang digambarkan oleh beberapa orang itu tidak
bertahan dalam waktu lama. "Kalaupun ada, mungkin dihuni nelayan
sederhana dan bukan oleh masyarakat berbudaya Jaman Perunggu
sebagaimana digambarkan Plato," katanya.



Jaman Perunggu biasanya didefinisikan mulai 5.000 tahun yang lalu.
Gutscher menambahkan bahwa data pantulan gelombang suara tidak
menghasilkan struktur geometri yang unik. Artinya, kemungkinan besar
tidak ada peradaban manusia di sana.



Menurutnya, orang-orang Mesir yang menceritakan Atlantis kepada Plato
telah menggunakan definisi waktu yang berbeda. Kerusakan Atlantis tidak
selama yang diperkirakan.



Konferensi di Yunani tidak menghasilkan kesimpulan tentang keberadaan
kota yang hilang. Tapi, para peneliti sepakat untuk menyetujui 24
kriteria yang harus dipenuhi untuk mengklaim keberadaan Atlantis.
Antara lain, tempat tersebut harus memiliki mata air panas, arah angin
menuju utara, gajah, cukup orang sebagai tentara bagi 10 ribu kereta
perang, dan ritual pengorbanan sapi.



Sekarang, ada lusinan kandidat lokasi Atlantis dan masing-masing
memiliki kekurangan. Beberapa ilmuwan ragu bahwa penentuan ini mustahil
dipenuhi. "Sifat geofisiknya sesuai dan bentuk geologinya mengagumkan,"
kata geolog Floyd McCoy dari University of Hawaii menanggapi penelitian
Gutscher. "Tapi, setiap deskripsi Plato tentang Atlantis begitu ambigu
dan penuh penafsiran," tambahnya.



Menurutnya, dengan menafsirkan informasi apa adanya berdasarkan teks
kuno yang kita miliki, mungkin Atlantis tidak akan pernah ditemukan.
Kecuali, jika Atlantis benar-benar pernah ada.

Mau tanya, nih Kalau ternyata benar bahwa Atlantis adalah Indonesia, padahal atlantis pernah tenggelam dan saat ini masih didebatkan kembali tentang permasalahan tersebut, mengapa tercipta Indonesia? Jika gunung meletus yang menghancurkan Atlantis itu dapat diungkapkan mungkin Krakatau atau Merapi, Papandayan, Semeru, dll, kenapa masih ada daratan Indonesia yang seharusnya sudah tenggelam. Lalu, Jika Indonesia banar-benar Atlantis, bagaimana caranya terapung kemali padahal pulau itu tidak seperti manusia yang bisa berenang ke dalam lalu kembali ke permukaan dan volume air yang lambat laun bukan berkurang melainkan tetap atau bertambah karena efek "Global Warming" yang mengakibatkan Kutub Selatan mencair lebih banyak [sehingga tingginya permukaan air di Indonesia berbeda dengan tingginya permukaan air di Kanada misalnya]. Lalu, jika saat Atlantis itu menaik ke permukaan yang berubah menjadi Indonesia itu kapan? Padahall saat Homo Erectus, The Lost Man alias bagaikan perdaban yang hilang itu menaiki perahu kayu dari Afrika Selatan menuju Indonesia terjadi beratus ribu tahun yang lalu padahal tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun silam? dan kemungkinannya adalah permukaan Atlantis itu tidak ke permukaan secara keseluruhan, melainkan hanya sebaian besar yang kini kita anggap pulau besar di Indonesia, artinya pulau besar seperti Jawa dan Sumatra itu adalah Dataran Tinggi di Atlantis dahulu? Dan bagaimana dengan teori tentang seluruh dunia adalah satu lalu terpecah belah akibat lempeng hingga tercipta saat ini dan gempa- gempa yang menciptakan pulau kecil di INdonesia terpisah dengan pulau Utama? Jika saat itu Krakataulah yang memecahkan Sumatera dan Jawa [saya sependapat tentang hal ini] Namun, ada artian tertentu bahwa Krakatau yang meletus [kalau tak salah] tahun 1800-an adalah anak Krakatau atau Krakatau ke-dua [?] Karena sperti yang kita ketahui, saat Kraktau meletus tahun 1800-an, Krakatau tidak aktif kembali, namun, saat ini Anak Krakataulah yang mengancam Jawa, Sumatra, dan Malaysia Barat. Bagaimana tentang itu?

Lalu, ada pertanyaa yang cukup mengganjal, saat Homo Erectus pindah ke Pulau Flores yang ternyata secara mengagumkan nan menakjubkan ber"EVOLUSI' menjadi "Sangat KECIL" yang kira-kira "DARI UKURAN TUBUH SEPERTI KITA {Ukuran orang dewasa} MENJADI SETENGAHNYA" dan binatang seperti "KADAL DAPAT BEREVOLUSI MNJADI SANGAT BESAR" yang kita kenal sekarang kita sebt komodo dragon, punah akibat letusan gunung api yang mengakibatkan fosilnya berada dalam kedalaman [kalau tak salah ingat] lebih dari 100 m. Dan 100 m tersebut adalah debu gunung api lalu beberapa meter kemudian adalah pembekuan lava . Sehingga terpikir jika saat itu gunung api telah menyemburkan lava and magmanya yang mengakibatkan ketinggian tanah naik lebih kurang 100 m, maka Atlantis tenggelam di atas ketinggian tersebut, padahal gua tempat tertemukannya Homo Florensiensis tersebut tingginya lebih dari itu. Bagaimana?

1 komentar: